Page 118 - 60/20
P. 118

COMMEMORATING THE 60/20 ANNIVERSARY  118

PART 2                               While studying in Texas, what was most                    Selama belajar di Texas, peristiwa apa yang
                                     memorable to her? “One afternoon, in front of a           menurutnya paling mengesankan? “Pada suatu siang,
                                     bank, not far from the campus, I found a woman            di depan sebuah bank, tak jauh dari kampus saya
                                     in tears. Apparently, she was from Indonesia. She         menemukan seorang ibu menangis. Ternyata ibu
                                     did not know how to get back to her apartment,            itu berasal dari Indonesia. Ia tidak tahu bagaimana
                                     and did not dare ask, even though the apartment           cara kembali ke apartemennya, dan tidak berani
                                     was only 500 meters from where she stood,” said           bertanya. Padahal apartemennya hanya 500 meter
                                     Tuti. This shocking experience made her realize           dari tempatnya berdiri,” cerita Tuti. Pengalaman yang
                                     that many Indonesian people are not prepared              mengejutkan ini membuatnya sadar bahwa banyak
                                     to live in another country because they lack              orang Indonesia tidak siap hidup di negara lain
                                     mastery of the language. “Fulbright scholarship           karena kurang menguasai bahasa. “Para penerima
                                     recipients are, of course, selected so that they          beasiswa Fulbright tentu disaring benar-benar agar
                                     will not experience anything like that,” she said.        tidak mengalami hal seperti itu,” katanya.

                                     When Tuti went to Huntsville, she felt that the           Ketika Tuti berangkat ke Huntsville, dirasakan
                                     exchange of scholars in the field of law was              pertukaran sarjana di bidang hukum masih sangat
                                     still very rare. “Most people sent to Texas were          jarang. “Kebanyakan yang dikirim ke Texas adalah
                                     agricultural extension candidates. Among them             para calon penyuluh pertanian. Di antara mereka
                                     were many who did not have very good English.             banyak yang kurang kuat bahasa Inggrisnya. Mungkin
                                     Perhaps because their daily work was in the               karena pekerjaan sehari-harinya ada di pedesaan,”
                                     countryside,” she said.                                   katanya.

                                     The greatest lesson Tuti learned by going                 Hikmah paling besar yang dirasakan Tuti dengan
                                     to America was to live independently. Her                 pergi ke Amerika adalah belajar hidup mandiri.
                                     departure to Texas with a Fulbright scholarship           Kepergiannya ke Texas dengan beasiswa Fulbright
                                     was her first trip abroad. She still remembers            adalah perjalanannya pertama kali ke luar negeri.
                                     that on the last night before her departure,              Ia masih ingat, pada malam terakhir menjelang
                                     she asked to be taught how to fry an egg. “For            keberangkatannya, Tuti minta diajari cara
                                     the first time, my maid taught me to make an              menggoreng telur. “Untuk pertama kalinya, saya
                                     egg sunny-side up,” she said. But after living            diajari nyeplok telur oleh pembantu saya,” katanya.
                                     in America, Tuti was used to doing things for             Tetapi setelah berada di Amerika, Tuti terbiasa
                                     herself, such as washing, cooking, and shopping.          mengerjakan semua hal sendiri seperti misalnya
                                                                                               mencuci, memasak, dan berbelanja.
                                     In Indonesia, things like this were guaranteed to
                                     be taken care of by her family. “But it can also be       Di Indonesia, hal itu sudah dijamin beres oleh
                                     the other way around. When I became a student             keluarganya. “Tapi ada juga yang terbalik. Ketika
                                     in America, I got my own office with telephone            menjadi mahasiswa, di Amerika saya mendapat ruang
                                     and Internet facilities. When I returned home             kerja sendiri dengan fasilitas telpon dan internet.
                                     and was appointed assistant dean, my office               Ketika pulang dan diangkat menjadi pembantu
                                     was small and shared with the lecturers. Never            dekan, ruang kerja saya kecil dan itu pun dipakai
                                     mind Internet facilities, there wasn’t even a             beramai-ramai dengan para dosen. Jangankan fasilitas
                                     telephone,” she said.                                     internet, pesawat telpon pun tidak ada,” katanya.

                                     1985 - 1986, Sam Houston State University; Criminal Law.  1985 - 1986, Universitas Sam Houston State; Hukum Pidana.
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123