Jakarta: Beasiswa Global Undergraduate Exchange (Global UGRAD) Program kembali menerima aplikasi hingga tenggat waktu 28 Februari 2021. Beasiswa ini khusus bagi mahasiswa S1/D4 Indonesia yang berkuliah di perguruan tinggi dalam negeri.
Penerima beasiswa ini nantinya akan ditempatkan di berbagai universitas atau akademi komunitas (community college) yang ada di AS selama satu semester, mereka akan mendapatkan akomodasi dengan ditempatkan di dalam kampus, agar mereka bisa menjalin pertemanan dengan mahasiswa AS atau mahasiswa internasional lainnya, serta saling belajar dan bertukar budaya satu sama lain.
“Salah satu hal menarik bagi saya selama menjadi Global UGRAD adalah mengenal orang-orang baru yang memiliki latar belakang yang jauh berbeda dengan saya,” kata Asri Syawalia, Global UGRAD’er 2019 dari Universitas Bangka Belitung yang ditempatkan di Castleton University, dalam keterangan tertulis, Rabu, 27 Januari 2021.
Asri menambahkan, termasuk teman-teman dari Amerika yang tampak individualis, namun ternyata begitu cekatan dan tulus membantunya saat ia membutuhkan bantuan. “Pergaulan di sana pun cukup santai, namun obrolan-obrolannya berkualitas, baik tentang pelajaran di kelas maupun hal-hal menarik lainnya,” imbuh Asri.
La Ode Musaldin dari IAIN Kendari juga ikut membagikan pengalamannya. Awalnya, Musaldin mengira orang Amerika tidak seperti orang Indonesia yang suka merayakan hari-hari besar bersama orang-orang di sekitar mereka.
“Saya dulu berpikir mereka individualis. Tetapi setelah menghadiri perayaan tersebut saya menyadari bahwa orang Amerika juga suka merayakan hari besar seperti orang Indonesia dan bukan individualis,” terang Musaldin.
Misalnya, pada hari Thanksgiving mereka berkumpul di gereja dan merayakannya bersama. “Hal yang sama pada Halloween dan parade mudik. Orang-orang suka merayakan hari besar bersama komunitas mereka,” tuturnya.
Selain itu, mereka akan menjalani berbagai aktivitas yang menjadi komponen utama program ini. Seperti perkuliahan akademis sesuai dengan jurusan kuliahnya saat di Indonesia, serta kegiatan sukarela atau volunteer.
Pertukaran budaya dan berbagai kegiatan seminar dan workshop untuk mengasah jiwa kepemimpinan juga merupakan komponen yang ada di dalam beasiswa ini.
Global UGRAD’er 2019 asal Universitas Hasanuddin, Muhammad Fadhil Adiyat yang ditempatkan di Missouri State University mengatakan, sebagai mahasiswa sastra Indonesia saat di Tanah Air, lalu memilih jurusan di kampus Amerika merupakan pengalaman istimewa.
“Saya meriset kelas yang akan saya ambil, sampai akhirnya memilih: Creative Writing Fiction, Creative Writing Non-Fiction, Global Studies, dan Religion in America,” sebut Fadhil.
Adapun untuk pengalaman perkuliahan di dalam kelas, Ni Putu Ayu Intan Kumbayoni, Global UGRAD’er 2019 asal Universitas Tadulako menceritakan, bahwa pada umumnya setiap kelas yang ia ikuti memberlakukan sistem 20 persen teori, 30 persen praktik, dan 50 persen mandiri dengan fasilitas yang disediakan. Seperti konsultasi pada dosen saat jam kantor, laboratorium, dan perpustakaan.
“Selain itu sebagai mahasiswa juga dituntut untuk selalu aktif di kelas, dan akan ada sebuah sesi di mana kita harus memberikan pendapat mengenai materi yang dipelajari. Diskusi kelompok juga merupakan hal yang sangat penting, sehingga hal ini juga selalu diaplikasikan pada proses pembelajaran,” terang Intan.
Berkaitan dengan kegiatan sukarela atau volunteer, Yona Jessica Detaq menambahkan, bahwa dia bergabung dengan sebuah komunitas relawan di University of Arkansas bernama ‘Razorback Food Recovery’. Tugasnya adalah mendistribusikan makanan lebih dari dining hall dan food court di kampus kepada komunitas masyarakat yang membutuhkan, di Kota Fayetteville maupun di wilayah bagian barat daya Arkansas.
“Bergabung di komunitas ini tidak hanya membuka mata saya akan pentingnya menghargai makanan, tetapi juga membangun rasa peduli saya kepada sesama,” ungkap mahasiswa jurusan fisika di Universitas Nusa Cendana tersebut.
Kunjungi laman www.aminef.or.id pada bagian Grants for Indonesians > Fellowships untuk mengetahui informasi detail seputar program beasiswa Global UGRAD yang ditawarkan tersebut. Secara berkala, AMINEF juga membagikan cerita dari para alumni di media sosial AMINEF seperti Facebook, Instagram, dan Twitter, yang tautannya bisa ditemukan di bagian bawah laman AMINEF.
Untuk menggali inspirasi serta tips melamar beasiswa dari lima orang Global UGRAD’er 2019 di atas, AMINEF akan mengadakan dua acara daring Global UGRAD yang akan dilangsungkan di bulan Februari 2021. Pantau informasinya di laman dan kanal medsos AMINEF.
Global Undergraduate Exchange (Global UGRAD) adalah program beasiswa untuk satu semester studi akademis non-gelar di perguruan tinggi atau universitas Amerika Serikat. Program ini didanai oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Global UGRAD ditawarkan sejak tahun 2008.
Di Indonesia, program beasiswa tersebut dikelola oleh American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF). Tercatat 85 orang mahasiswa Indonesia telah mendapatkan manfaat dari beasiswa ini, mayoritas penerima beasiswanya berasal dari luar kota-kota besar Indonesia dan di provinsi di luar Jawa yang secara historis minim kesempatan untuk belajar ke luar negeri.
Selain menjalani kegiatan perkuliahan di dalam kelas, Global UGRAD juga memberikan kesempatan untuk melakukan melakukan aktivitas layanan di komunitas setempat selama 20 jam. Juga akan ada orientasi kedatangan virtual dan lokakarya akhir program secara langsung lainnya untuk mengasah kepemimpinan. Informasi lengkap mengenai Global UGRAD serta tautan formulir aplikasi daring di laman AMINEF.
© 2025 AMINEF. All Rights Reserved.