Berita Duka – Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono

AMINEF turut berduka cita atas meninggalnya alumni Fulbright, Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono, tokoh puisi dan sastra Indonesia terkemuka pada hari Minggu, 19 Juli 2020 di Tangerang Selatan, pada usia 80 tahun.

Prof. Sapardi menerima beasiswa Fulbright pada tahun 1970 untuk menjalani program nirgelar di University of Hawa’ii, Manoa untuk mengembangkan dua mata kuliah, ilmu sosial dasar dan humaniora dasar yang menjadi mata pelajaran wajib di universitas.

 Setelah kembali ke Indonesia, beliau menjadi dosen di Departemen Susastra, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, di mana beliau memperoleh gelar doktor dan profesor serta menjabat sebagai dekan fakultas tersebut pada tahun 1995-1999.

Karier sastra Prof. Sapardi berkembang bersamaan dengan karier akademiknya. Pada tahun 1973, beliau diangkat sebagai direktur pelaksana Yayasan Indonesia Jakarta yang menerbitkan majalah sastra Horison. Bersama beberapa penulis Indonesia terkemuka seperti Goenawan Muhamad, Umar Kayam, dan John McGlynn yang merupakan anggota dewan AMINEF, beliau mendirikan Yayasan Lontar yang menerjemahkan literatur Indonesia untuk pasar luar negeri pada tahun 1987. Beliau juga aktif terlibat dalam organisasi lain, seperti penerbit buku milik negara Balai Pustaka dan Dewan Kesenian Jakarta. Beliau juga berkarya editor di berbagai majalah, seperti Horison, Basis, Kalam, Ilmu-Ilmu Sastra Indonesia, serta Tenggara yang berbasis di Kuala Lumpur.

WhatsApp Image 2020-07-20 at 10.54.54

Prof. Sapardi (kiri) bersama John McGlynn dan Fulbrighter alm. Subagio Sastrowardoyo. Kredit foto: Lontar Foundation

Karyanya yang paling terkenal adalah “Hujan Bulan Juni”, dimana beberapa puisi diantaranya ditulis sewaktu beliau menjalankan program Fulbright di University of Hawaii, Manoa pada awal 1970. Karyanya  memenangkan banyak penghargaan secara nasional dan regional, seperti The Putera Poetry Award pada tahun 1983, The Jakarta Arts Council Literary Award pada tahun 1984, Penghargaan Menulis Asia Tenggara pada tahun 1986 dan banyak lagi.

Prof. Sapardi terus aktif berkarya hingga akhir hayatnya. Beliau juga tidak segan merangkul penulis lintas generasi dalam karyanya, seperti kolaborasi dalam buku puisi “Masih Ingatkah Jalan Pulang” dan dalam pameran “Perempuan Yang Tak Bisa Dieja” yang diadakan untuk memperingati hari lahir beliau yang ke-80 di bulan Maret 2020 lalu. AMINEF bersyukur bisa menampilkan salah satu kolaborasi beliau dengan desainer muda melalui inisiasi #Kebaikantanpasekat oleh Narasi.TV yang digagas untuk merayakan Idul Fitri 1441 H tahun ini di laman AMINEF.

Kami semua di AMINEF menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada keluarga dan orang-orang terkasih yang ditinggalkan beliau. Semoga mereka semua diberikan kekuatan dan ketabahan hati.

***

Dalam rangka perayaan 60 tahun Fulbright di Indonesia dan 20 tahun berdirinya AMINEF pada tahun 2012, AMINEF melakukan wawancara dengan Prof. Sapardi yang diterbikan dalam buku “DARI SABANG SAMPAI MERAUKE” yang dapat diakses di laman AMINEF: https://rebrand.ly/djoko-damono-2e16f

Profil Prof. Sapardi dikutip dari berbagai sumber yaitu direktori alumni di laman AMINEF,  laman UIWikipedia, dan Kompas.com

WordPress Video Lightbox