Komunitas muslim di Houston merayakan Idul Adha 1442 H di Amerika. Menunaikan Salat dan mendengarkan khutbah Idul Adha
Oleh: Muhammad Fiji, Mahasiswa S3 di University of Houston
Penerima Beasiswa Fulbright / Staf Pengajar di Universitas Sriwijaya, Palembang
Muhammad Fiji, Mahasiswa S3 di University of Houston, Penerima Beasiswa Fulbright / Staf Pengajar di Universitas Sriwijaya, Palembang. (DOK PRIBADI)
SAYA merupakan staf pengajar Program Studi Teknik Kimia di Universitas Sriwijaya, Palembang, yang sedang mengambil program Doktoral di University of Houston, Texas. Studi saya disponsori oleh Program Fulbright dari pemerintah Amerika Serikat. Saya telah menjalani perkuliahan selama 1 tahun. Namun, dikarenakan pandemi, saya baru tiba di Kota Houston, Texas, pada bulan Januari 2021. Saat ini saya tinggal di apartmen bersama seorang teman dari Pakistan.
Pada saat awal kedatangan di Houston, transportasi menjadi permasalahan utama. Hal ini dikarenakan lokasi restoran halal, Masjid, dan supermarket yang jauh dari tempat saya tinggal. Beruntungnya, saya mengenal orang Indonesia yang membantu saya pada saat awal kedatangan. Selain itu, teman kamar saya yang dari Pakistan membantu saya untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari dan juga untuk pergi ke Masjid.
Terdapat beberapa komunitas Muslim di Houston dan di Universitas saya. Namun, saya biasanya selalu mengikuti kegiatan Komunitas Muslim Indonesia di Masjid Istiqlal Houston yang dikelola oleh Indonesian Muslim Society in America (IMSA).
Selain sebagai tempat untuk beribadah Salat wajib 5 waktu, Salat Jumat, dan Salat sunnah lainnya seperti Salat Tarawih dan Salat Id, Masjid ini juga menyelenggarakan kegiatan rutin tadarus membaca Al-Quran bersama setelah Salat subuh setiap Sabtu, pengajian rutin tentang fiqh setiap Minggu setelah Salat subuh, dan pengajian komunitas rutin 2 mingguan setiap Jumat petang antara Salat Ashar dan Maghrib.
Di samping itu ada pula kegiatan kantin Istiqlal di mana masyarakat Indonesia pegiat Masjid berjualan makanan baik berupa makanan ringan, maupun menu lengkap makan siang. Sabtu siang adalah hari dimana Masjid Istiqlal selalu dipenuhi masyarakat Indonesia yang berdomisili di Houston dan sekitarnya baik untuk membeli/menjual makanan, maupun hanya sekedar mengobrol dan bertemu.
Selama masa pandemi, beberapa kegiatan lain ada yang dilakukan melalui daring, seperti belajar membaca Quran untuk anak-anak, juga rapat rutin para pengurus masjid.
Salat/Khotbah Idul Adha
Tahun ini, Salat Idul Adha di Houston dilakukan secara langsung karena situasi pandemi yang membaik dan tingkat vaksinasi yang tinggi di Amerika. Namun, tidak seperti Indonesia, Idul Adha bukan hari libur di Amerika Serikat. Untuk itu, saya perlu mengatur jadwal kegiatan penelitian saya untuk dapat menghadiri Salat Eid di Masjid Istiqlal Houston dan kegiatan silahturami Bersama masyarakat Indonesia lainnya.
Kegiatan mendirikan tenda untuk sholat Eid di luar bangunan (outdoor) di Houston Amerika. (DOK PRIBADI)
Salah satu kegiatan terkait Idul Adha adalah mendirikan tenda untuk sholat Eid di luar bangunan (outdoor). Kegiatan mendirikan tenda ini menjadi sangat menyenangkan karena yang mendirikan adalah masyarakat Indonesia, dan sambil mendirikan tenda mereka bisa saling menyapa, dan sembari makan malam mereka juga bisa saling berkenalan dan mengobrol satu sama lain.
Untuk pengumpulan dana hewan kurban, tahun 2021 ini dikoordinasikan oleh organisasi bernama American Muallaf Baitul Mall, yakni suatu sub-organisasi yang juga dikelola oleh masyarakat Indonesia di Sugarland, Texas, dengan fokus pada bimbingan rohani untuk individu yang baru masuk Islam. Penyembelihan hewan kurban di AS sama dengan penyembelihan hewan kurban di daerah lain, yakni mengikut protokol Islam yang diajar langsung oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Pemotongan kurban dilakukan di peternakan dengan izin dari pemerintah. Masjid Istiqlal Houston tidak memiliki izin untuk memotong qurban, maupun untuk menternakkan hewan qurban.
Di AS, bagian hewan yang tersisa setelah dipotong tetapi tidak biasa dikonsumsi masyarakat – seperti kepala hewan, usus, jeroan, hati, dan sebagainya – diharuskan oleh pemerintah untuk dibakar agar tidak menimbulkan kuman penyakit. Setelah itu barulah dikubur atau dibawa ke TPA. Daging hewan qurban tersebut disalurkan ke kaum yang berhak dan yang kurang mampu.
Apabila semua kaum yang berhak sudah mendapat bagiannya, dan masih ada sisa daging, maka daging sisa tersebut biasanya diberi kepada teman atau keluarga, atau bisa pula dibuat sate dan dionsumsi secara komunal oleh masyarakat Indonesia, muslim maupun non-muslim.
Perayaan Idul Adha
Perbedaan paling utama perayaan Idul Adha di Amerika tentunya tidak adanya kehadiran keluarga dan orang-orang terdekat secara langsung. Namun, hal ini juga yang membuat Idul Adha di sini menjadi lebih berharga bersama dengan teman-teman Indonesia yang saat ini sedang belajar atau bekerja di sini.
Komunitas Muslim di Houston bersilaturahmi saat Hari Raya Idul Adha 1442 H. (DOK PRIBADI)
Saya juga sangat senang bisa membantu perayaan Idul Adha dengan membantu mendirikan tenda dan persiapan lainnya. Selain momen untuk berkumpul bersama keluarga dan teman, Idul Adha merupakan bukti ketaqwaan kita terhadap Allah Swt.
Penulis ingin berterimakasih kepada salah satu Direktur Masjid Istiqlal Houston Raditya Agarwala yang telah menjelaskan mengenai beberapa kegiatan Masjid Istiqlal dan qurban yang ada dalam tulisan ini.
© 2024 AMINEF. All Rights Reserved.