Bukan soal sumberdaya saja, Andar dan Saipa istrinya juga cemas melihat perkembangan dunia (modern) makin hari, tradisi Bajau mulai ditinggalkan, orang sudah tak mau lagi menjadi nelayan apalagi hidup di atas laut.
Sampai pada pertanyaan Andar. “Anakku akan jadi orang dewasa yang modern, tapi apa itu modern ? Percaya pada batasan yang sebenarnya tidak ada, bukan hanya batasan yang memisahkan wilayah saja tapi juga yang memisahkan agama dari tradisinya, memisahkan leluhur dari keturunannya, memisahkan masyarakat dari alamnya,” terangnya
“Kalau batasan yang ghaib itu adalah roh kepercayaan modern. Aku berharap anak-anakku memilih kepercayaan Bajau,” demikian ending dari film Our Land is the Sea.
Dalam kesempatan itu, Kelli Alicia Swazey sebagai penggagas film menjelaskan tujuannya untuk bahan pendidikan dan menginspirasi kaum muda di Indonesia.
“Kenapa aku mulai orang Bajau Sampela karena ingin mengenal orang Bajau dan belajar kehidupan mereka sehari-hari, belajar tentang praktik Islam mereka dan belajar tentang bagaimana mereka melestarikan sumberdaya laut,” ucapnya kepada TribunnewsBogor.com
Selama tujuh tahun Kelli bersama rekannya terus berkomunikasi dengan orang Bajau agar lebih mengenal kondisi kehidupan sehari-hari mereka.
” Jadi aku lihat dari masalah perubahan iklim mereka menghadapi situasi yang luar biasa sulit, kehidupan mereka akan hilang kalau tidak ada laut atau sumberdaya laut untuk mendukung mereka,” terangnya.
Kenapa kami memberi Judul Our Land Is The Sea “Air Adalah Tanah Kami” karena kalau di Indonesia komunitas adat berdasarkan tanah tapi untuk orang Bajau makna kehidupan mereka ada pada laut.
“Nah untuk film ini, tim saya tidak memakai narasi dari luar karena orang Bajau sendiri dapat kesempatan untuk menyuarakan masalah dalam perspektif mereka dan di kampung sampela ini ada banyak perspektif yang berbeda, beragam, tapi itu perspektif yang harus dinegosiasikan dengan situasi menghadapi perubahan iklim sekarang,” tuturnya.
Melihat problem tersebut Kelli mempunyai pernyataan yang sering disampaikannya.
“Selalu saya sampaikan kepada penonton, kalau ingin melestarikan keanekaragaman hayati kita juga harus membawa keragaman manusia karena setiap manusia punya cara bagaimana untuk hidup dengan lingkungan mereka terutama pada orang Bajau,” ucap Kelli mengakhiri pembicaraan.
© 2024 AMINEF. All Rights Reserved.