Alumni & Voices

Jane Atkinson

Dr Jane Atkinson adalah guru besar antropologi pada Lewis and Clark College di Portland, Oregon.

Sebagai ilmuwan Fulbright di Indonesia, pada tahun 1990 saya berada di Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang selama delapan bulan. Saya juga bekerja sama dengan Drs. Sulaiman Mamar di Universitas Tadulako.

Bagi saya, manfaat terbesar pengalaman Fulbright itu adalah kesempatan untuk hidup dan belajar pada suatu ‘pusat’ kehidupan Indonesia. Dari perspektif Jakarta, Ujung Pandang mungkin terasa jauh. Tetapi sebagai seorang ahli etnografi, yang pernah bekerja (selama tahun 1970-an) di dataran tinggi yang terpencil di bagian timur Sulawesi Tengah, saya merasa terpisah dari masyarakat yang berbahasa Indonesia dan kebudayaan nasional. Namun, hidup dan bekerja di Ujung Pandang telah memperdalam pemahaman saya mengenai kehidupan kota di Indonesia, khususnya mengenai kehidupan dan pemikiran Islam kontemporer.

Semua pengalaman ini memperkaya cara mengajar saya, penelitian saya dan pengertian saya tentang dunia. Di bidang pengajaran, tahun lalu, saya beruntung sekali dapat bekerja dengan empat orang penulis tests senior tingkat S-1, yang pernah tinggal di Indonesia lima bulan atau lebih pada tahun 1990. Keterlibatan saya dalam kehidupan Indonesia kontemporer dan studi saya tentang sumber-sumber sejarah abad keduapuluh, banyak manfaatnya bagi mereka. Di samping itu, mata kuliah saya Pulau Asia Tenggara telah memperoleh nafas baru sebagai hasil pesinggahan Fulbright saya.

Satu kesan khusus yang saya tinggalkan sebagai Fulbrighter agaknya menyangkut citra tentang keluarga. Yaitu ketika saya kembali ke Indonesia dengan anak-anak. Saya melihat negeri itu dengan kacamata baru yaitu kacamata anak-anak saya. Dan sebaliknya orang Indonesia melihat dan memperlakukan saya dengan cara baru, sebagai ibu. Karena hampir semua media menjejali gambaran orang Amerika sebagai orang yang egois, rakus dan longgar dalam hal seks, banyak sahabat dan kenalan Indonesia kami heran melihat bagaimana akrabnya keluarga kami, dan bagaimana kami saling menikmati kehadiran anggota kcluarga yang lain. Ada yang langsung memberikan komentar betapa bedanya apa yang mereka lihat dan baca di media dengan bagaimana kami di mata mereka.

Artikel ini tampil di buku Program Fulbright U.S Indonesia – Empat Puluh Tahun Beasiswa dan Saling Memahami (halaman 20)

Judul asli adalah U.S Indonesian Fulbright Program – Forty Years of Scholarships and Mutual Understanding.

WordPress Video Lightbox