“Saya mengajar di dua kampus di Universitas Indonesia, tahun 1989 dan 1990. Di Depok, mata kuliah saya adalah Hubungan Internasional di Asia Tenggara, sedang di Rawamangun kuliah saya mengenai Politik Luar Negeri Amerika. Sekembali saya ke A.S. saya telah membuat laporan ilmiah tentang penelitian saya. Saya juga berkesempatan mcmberikan kuliah umum mengenai kemajuan di Indonesia, dan memberi nasihat kepada para pengusaha lokal yang hendak menanamkan modalnya di sana. Di universitas saya, saya berusaha meningkatkan kesempatan mahasiswa Indonesia untuk diterima di Fakultas Teknik.
“Saya pun sempat kembali ke Jakarta pada tahun 1991 untuk meneliti kegiatan penentuan kebijaksanaan para ahli ekonomi Orde Baru. Peluang ini disponsori oleh dua orang ahli ekonomi Indonesia yang terkenal, Dr Sadli dari KADIN dan Dr Thee Klan Wie dari LIPI.
“Pada umumnya saya dapat mengatakan, bahwa pengalaman Fulbright saya memberikan kesempatan yang tidak ada bandingnya untuk mengisi baterai saya, dan menemukan kembali kegairahan saya untuk mengajar. Di Amerika saya tidak pernah mengalami penghormatan yang begitu tinggi bagi status profesional saya, seperti di Indonesia. Untuk menghadiri kuliah dan seminar bimbingan saya, para mahasiswa setiap hari berjuang melawan panas, hjan dan lalu lintas di Jakarta. Mcrcka bcrgclut dcngan bahasa asing dan gaya komunikasi yang baru. Dan banyak dari mcrcka yang mcnunjukkan antusiasmc pada beberapa sabyck akadcmis saya, yang saya sendiri sudah hampir lupa.
‘Para mahasiswa mengunjungi rumah saya untuk mendis-kusikan bebcrapa gagasan atau mcminjam buku. Mcrcka belajar bersama saya untuk mempersiapkan pertemuan Model ASEAN di Indonesia dan Malaysia. Para dosen junior pada Jurusan Hubungan Internasional mengum-pullcan sumbangan dan berbagai organisasi untuk mencip-takan sebuah Ruang Baca Amerika, tempat para mahasiswa dapat membaca bcrbagai bahan ilmu politik yang relevan, mcmakai komputer, atau bcrkonsultasi dc-ngan enak dengan para penasihat skripsi mereka. Balk mahasiswa, maupun dosen di jurusan yang baru ini bekerja dengan bersemangat untuk mengetahui lebih banyak ten-tang pendckatan Amerika terhadap disiplin ilmu mcrcka. Kekaguman saya terhadap dedikasi mereka memberi dorongan kepada saya untuk menandingi usaha alcademis mereka.’
