Kemenag Jajaki Peluang Kerja Sama Pendidikan Keagamaan dengan AS, Termasuk Beasiswa

Foto: Kemenag

Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) RI sedang jajaki peluang kerja sama pendidikan keagamaan dengan Amerika Serikat. Gagasan tersebut terlontar dalam pertemuan antara Sekretaris Jenderal Kemenag, Nizar dengan Atase Kebudayaan AS, Emily Yasmin Norris.

Melalui pertemuan di Kantor Kemenag pada Selasa (7/11/2023), Emily didampingi Direktur Eksekutif American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF), Alan Feinstein memberikan penawaran kerja sama dalam bidang pendidikan keagamaan.

Alan mengatakan, salah satu kerja sama yang ditawarkan adalah beasiswa S2 dan S3. Adapun pembiayaannya berasal dari pemerintah Amerika dan Indonesia.

“Kerjasama ini khusus ditujukan untuk bidang keagamaan, pendidikan keagamaan di bawah Kemenag untuk berangkat ke Amerika,” kata Alan, dikutip dari rilis dalam laman Kemenag pada Rabu (8/11/2023).

Sekjen Kemenag menyambut baik tawaran ini dan berterima kasih atas rencana tersebut.

“Semoga rencana kerjasama ini juga bisa mendorong kualitas perguruan tinggi kita. Soal teknis kita sangat terbuka, nanti polanya bisa dibicarakan dan di detilkan melalui perjanjian kerjasama,” jelas Nizar.

Menurut Nizar, ajakan kerja sama ini sudah tepat sasaran lantaran ada banyak pendidikan keagamaan di bawah Kemenag, misalnya pesantren dan madrasah.

“Sudah tepat memang jika ke Kemang, karena dengan banyaknya pesantren di Indonesia sehingga masih perlu support dari pihak founding, sehingga para pelajar bisa melanjutkan belajar bahasa inggris dari S1 hingga S3,” ungkapnya.

Nizar mengatakan, di Kemenag sudah ada beasiswa yang ditujukan bagi para pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan, bahkan sampai ke luar negeri. Walau demikian, hal ini masih dirasa kurang lantaran ada banyak pendidikan di bawah Kemenag.

Nizar menyebut ada 35 ribu pesantren di bawah Kemenag. Oleh sebab itu, beasiswa yang ada saat ini masih dirasa kurang.

“Di kita memang sudah ada (beasiswa) namun saya kira masih kurang, pesantren saja ada sekitar 36 ribu pesantren, itu sangat banyak. Karenanya kami menerima dengan terbuka ajakan kerjasama ini,” pungkas Nizar.

WordPress Video Lightbox