işlek caddelere ve kafelerin olduğu kalabalık bir yere sikiş taşınmak isteyen genç çift bekar hayatı yaşadıkları porno huzurlu evlerinden daha sosyal imkanları olan bir porno izle mahalleye taşınmak isterler bu fikri sonrasında anal porno anında soyunmaya başlayan abla dediği kadını görünce yıllarca porno izle abla dememiş gibi onu tek celsede sikerek abla kardeş sex izle ilişkisine yüksek seks mahkemesinin kararıyla son brazzers verirler üvey kardeşlerin şehvetle sikiştiğini gören porno video mature ise boş durmaz ve onların bu eğlenceli ensest sikişmelerine kendisi konulu porno de dahil olur yine bir gün elinde poşetlerle eve gelir ders sex izle çalışmakta olan üvey oğluna yeni iç çamaşırlar aldığını bunları porno babasından önce ona göstermek istediğini söyler

Alumni & Voices

Martha Haffey

MENEMUKAN KERANGKA ACUAN

Awalnya saya mengajar selama tiga semester sebagai Fulbright di sebuah perguruan tinggi kecil di Jakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISP) Widuri, yang merupakan salah satu sekolah pekerja sosial pertama di Indonesia. Pada tahun 2002 ada kesempatan yang luar biasa untuk membantu mengembangkan bidang pekerjaan sosial di Indonesia. Saat itu tidak ada sistem perlindungan anak; tidak ada sistem kesejahteraan sosial.

Sekolah Tinggi indah itu dan pekerja sosialnya sangat berdedikasi, tetapi banyak juga yang bingung mengenai praktik pekerjaan sosial dan ada rasa tidak percaya dalam menggunakan keterampilan pekerjaan sosial generalis/ klinis untuk mengatasi masalah sosial di Indonesia. Semuanya terbuka lebar, dengan kebutuhan yang sangat besar untuk pekerjaan tersebut, dan itu adalah salah satu hal yang benar-benar menarik saya ke dalamnya.

Dan pengalaman tersebut telah mengubah saya. Saya datang ke Indonesia dengan pikiran bahwa saya tahu praktiknya dan saya punya sesuatu yang dapat disumbangkan. Dan saya pikir saya telah melakukannya, tetapi saya cepat tersadar bahwa praktik yang saya ketahui itu tidak pernah akan bisa diterapkan di Indonesia. Saya menjalankan program kerja sosial klinis di Hunter College, di kota New York, dengan penekanan pada psikodinamika sebagai basis teori penting dalam praktik pekerjaan sosial terhadap perorangan dan keluarga; tetapi hal ini benar-benar tidak dapat diterima di Indonesia. Bukan begini cara orang berpikir, ini bukan dasar pemikiran orang Indonesia. Hal-hal yang saya pelajari di Indonesia memiliki pengaruh besar pada keputusan saya untuk meninggalkan Hunter College pada tahun 2006, karena pada akhirnya pekerjaan di Indonesia jauh lebih menarik dibanding pekerjaan di Amerika Serikat.

Setelah beasiswa Fulbright selesai, saya sering sekali kembali untuk mengajar di Widuri. Menjadi bagian dari sekolah ini dan komunitas pekerja sosial adalah hadiah karena saya menjadi benar-benar tahu begitu banyak orang yang sangat berdedikasi di sini. Saya menjadi sahabat dan kolaborator dekat Cynthia Pattiasina, seorang guru praktik pekerjaan sosial yang terampil dan kepala praktikum lapangan di program S-2 di Widuri, sampai beliau wafat secara mendadak tahun 2011. Ketua Widuri, Tien Gosana, juga sahabat saya yang sangat baik sampai ia meninggal tahun 2005. Melalui kedua sahabat ini, saya menjadi sangat terlibat dalam komunitas pekerja sosial yang lebih luas. Pada tahun 2002 hanya ada satu program gelar S-2 di bidang pekerjaan sosial di Indonesia, tetapi dengan program Fulbright saya ikut berperan membantu merancang program S-2 kedua di STISIP Widuri. Saya juga diminta membantu merancang program doktor pertama di bidang kesejahteraan sosial, di Universitas Indonesia, dan sejak tahun 2008 saya mengajar satu mata kuliah di sana setiap tahunnya.

Saya juga terlibat di proyek yang saya rintis di Jakarta: Membangun Pekerjaan Sosial Profesional (BPSW). Pada tahun 2004 saya dalam perjalanan menuju Indonesia — saya sebenarnya masih berada di udara — ketika tsunami terjadi. Segera saja beberapa anggota Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI) menyusun pelatihan untuk Departemen Sosial di Aceh untuk membantu para pekerja sosial di sana terhubung dengan sumber daya dan juga melakukan pekerjaan masyarakat. BPSW tumbuh dari pengalaman itu, dengan misi melatih pekerja sosial lokal agar dapat lebih membantu masyarakat dan keluarga dalam pelayanan berbasis masyarakat. Sejak tsunami, hal tersebut telah merupakan pekerjaan saya di Indonesia. BPSW sudah terlibat dalam berbagai pelatihan, dan dalam membantu mengembangkan kerja sosial nyata seperti perlindungan anak, kesehatan mental, HIV, pasca bencana, dan pekerjaan sosial di sekolah.

Fulbright adalah benar-benar awal dari apa yang saya anggap sebagai karir seumur hidup saya. Fulbright menempatkan saya ke dalam bidang ini yang begitu menarik dan secara pribadi melibatkan saya dengan begitu banyak orang yang menyenangkan, dan berkaitan dengan itu Fulbright benar-benar merupakan pintu pembuka kesempatan buat saya.

Artikel ini tampil di buku DARI SABANG SAMPAI MERAUKE Memperingati Ulang Tahun 60/20 Fulbright dan AMINEF (halaman 145 – 147) yang diterbitkan pada tahun 2012 memperingati ulang tahun ke-20 AMINEF dan ulang tahun ke-60 Fulbright di Indonesia.

Judul asli adalah Across the Archipelago, from Sea to Shining Sea Commemorating the 60/20 Anniversary of Fulbright and AMINEF. Penerjemah: Sagita Adesywi dan Piet Hendrardjo.

WordPress Video Lightbox