Mesjid Raya Sumatra Barat (Foto: Shutter Stock)
Berencana untuk berkunjung ke Padang, Sumatera Barat? Jika iya, maka kamu wajib untuk memasukkan Masjid Raya Sumatera Barat sebagai salah satu destinasi wisatamu.
Kopi, Padang Utara, Sumatera Barat itu merupakan masjid terbesar dan termegah di Sumatera Barat. Masjid yang dikenal sebagai Masjid Mahligai Minang tersebut juga kini menjadi ikon dari Kota Padang.
Dibangun di atas lahan seluas 40 ribu meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 18 ribu meter persegi, Masjid Raya Sumatera Barat merupakan karya dari arsitek Rizal Muslimin. Ia adalah pemenang dari sayembara arsitektur yang diikuti oleh 323 arsitek dari berbagai negara.
Uniknya, tak seperti masjid pada umumnya, Masjid Raya Sumatera Barat justru tak memiliki kubah, melainkan hanya memiliki atap khas budaya Minangkabau. Bagian atapnya memiliki desain Rumah Gadang dengan empat sudut lancip, sedangkan bangunannya berbentuk gonjong.
Masjid Raya Sumatera Barat, Padang (Foto: Instagram (@panduadikara))
Banyak yang mengatakan bahwa atap masjid sebenarnya menggambarkan bentuk bentangan kain yang digunakan untuk mengusung batu Hajar Aswad, ketika empat kabilah suku Quraisy di Mekah berselisih pendapat mengenai siapa yang berhak memindahkan batu tersebut ke tempat semula setelah kabah selesai direnovasi. Nabi Muhammad SAW kemudian mengusulkan agar Hajar Aswad diletakkan di atas selembar kain agar masing-masing dari empat kabilah tersebut dapat mengangkatnya bersamaan.
Namun, terlepas dari makna di balik atap masjid, ternyata Masjid Raya Sumatera Barat dirancang khusus untuk tahan terhadap gempa bumi hingga 10 magnitudo. Masjid Agung Sumatera Barat juga bisa digunakan untuk shelter atau lokasi evakuasi bila sewaktu-sewaktu terjadi bencana.
Nampak Depan Masjid Raya Sumatera Barat (Foto: Instagram (@culinary_journey2018))
Masjid Raya Sumatera Barat sendiri terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama digunakan sebagai tempat wudu dan tempat tambahan jika pada lantai utama para jemaah sudah penuh.
Kemudian lantai dua adalah ruang utama dalam masjid yang digunakan sebagai tempat utama salat berjamaah. Sedangkan lantai tiga juga bisa difungsikan sebagai tempat alternatif untuk para jemaah salat, atau sebagai tempat istirahat jika pengunjung sepi.
Sementara itu, interior masjid pada bagian mihrabnya dibuat menyerupai bentuk Hajar Aswad dengan atapnya yang dihiasi ukiran Asma’ul Husna berwarna keemasan di sebuah latar berwarna putih. Kemudian, bagian lantai dilengkapi karpet permadani berwarna merah yang digunakan sebagai sajadah, dan merupakan hadiah dari Pemerintah Turki.
Kini, tak hanya sebagai tempat ibadah, desain Masjid Raya Sumatera Barat yang unik juga menjadikannya sebagai destinasi wisata. Banyak masyarakat Sumatera Barat, maupun wisatawan di luar Sumatera Barat yang mengabadikan foto di depan Masjid Raya Sumatera Barat.
Tertarik berkunjung ke Masjid Raya Sumatera Barat?
© 2024 AMINEF. All Rights Reserved.