işlek caddelere ve kafelerin olduğu kalabalık bir yere sikiş taşınmak isteyen genç çift bekar hayatı yaşadıkları porno huzurlu evlerinden daha sosyal imkanları olan bir porno izle mahalleye taşınmak isterler bu fikri sonrasında anal porno anında soyunmaya başlayan abla dediği kadını görünce yıllarca porno izle abla dememiş gibi onu tek celsede sikerek abla kardeş sex izle ilişkisine yüksek seks mahkemesinin kararıyla son brazzers verirler üvey kardeşlerin şehvetle sikiştiğini gören porno video mature ise boş durmaz ve onların bu eğlenceli ensest sikişmelerine kendisi konulu porno de dahil olur yine bir gün elinde poşetlerle eve gelir ders sex izle çalışmakta olan üvey oğluna yeni iç çamaşırlar aldığını bunları porno babasından önce ona göstermek istediğini söyler

Alumni & Voices

Mochtar Kusumaatmadja

Professor Dr.Mochtar Kusumaatmadja adalah mantan Menteri Luar Negeri, sekarang beliau adalah Mitra Senior pada Mochtar, Karuin and Komar (MKK), sebuah kantor konsultan hukum.

“Ketika saya pergi ke Amerika tahun 50an dan mempelajari bidang hukum di Yale University, saya adalah salah satu orang Indonesia pertama yang dapat pergi ke Amerika Serikat atas hibah Fulbright dan yang pertama nemperoleh gelar master bidang hukum dari sebuah universitas Amerika.

‘Saat itu pergi ke Amerika benar-benar suatu hal yang istimcwa. Hal ini sangat berbeda sekarang. Segala sesuatunya tampak murah dan berlebih. Harga secangkir kopi hanya satu sen dan bila mau tambah, gratis. Tetapi yang paling mengesankan bagi saya adalah kota Ncw Haven. Scbuah kota pelajar yang kecil dengan penduduk yang sangat ramah.

‘Program Fulbright menyediakan suatu pendidikan bagi saya. Kesempatan itu telah memperluas wawasan saya dan menjauhkan saya dari pikiran yang sempit. Selain itu saya juga mendapat kesempatan untuk mengalami kchidupan di ‘dunia’ lain yang jauh berbeda dan tempat asal saya. Saya melihat banyak orang yang pendapatnya sangat jauh berbeda dari pandangan saya. Bagi saya, hal ini merupakan suatu proses latihan untuk menjadi orang yang lebih toleran.

‘Dengan mcnjadi seorang Fulbrighter saya memperoleh suatu latar belakang yang sangat bernilai dalam melaksanakan pekerjaan saya yang berkenaan dengan hubungan Indonesia – Amerika, dan ketika terlibat saya dalam Fcstival Indonesia di Amcrika, KIAS. Hidup dan belajar di Amerika untuk beberapa periode yang diperpanjang (tahun 60-an saya kembali lagi ke AS selama 3 tahun) benar-benar menyadarkan saya bahwa betapa sedikitnya orang Amerika yang tahu dunia di sekeliling mereka. Hanya ada beberapa kursus di sekolah-sekolah tentang bangsa dan kebudayaan asing. Sistem pcndidikan di Amerika nampaknya tidak mempersiapkan bangsanya untuk berhubungan dengan bangsa lain — atau mcmbcrikan cukup kesadaran tentang dunia luar. Akhirnya ini membuat saya terlibat dengan berbagai program yang dimaksudkan untuk mcningkatkan pengetahuan mengenai Indonesia di antara orang-orang Amerika.

‘Setiap orang yang memperoleh kesempatan untuk turut berperan serta dalam program Fulbright seharusnya melakukan hal seperti itu. Saya percaya, program ini paling mungkin untuk membangun saling pengertian antara masyarakat Amerika dengan bangsa lainnya. Saya kira, kita sepatutnya menghargai Senator Fulbright. Pemahamannya terhadap berbagai masalah yang dihadapi negara- negara lain, khususnya oleh negara-negara berkembang, patut dihormati. Menurut pendapat saya, program yang diciptakannya memberi keuntungan bagi Amerika, lebih besar daripada jumlah uang yang dikeluarkan pemerintah Amerika untuk itu.”

Artikel ini tampil di buku Program Fulbright U.S Indonesia – Empat Puluh Tahun Beasiswa dan Saling Memahami (halaman 31-32)

Judul asli adalah U.S Indonesian Fulbright Program – Forty Years of Scholarships and Mutual Understanding.

WordPress Video Lightbox