Foto sebelum Salat Idul Adha di Convention Center yang diselenggarakan oleh Islamic Community Center of Tempe, Arizona, Amerika Serikat.
Idul Adha 1443 H adalah salah satu momen penting bagi umat muslim yang diperingati setiap tahunnya.
Di Indonesia dengan masyarakat mayoritas beragama Islam, hari raya besar ini identik dengan pemotongan hewan kurban, makan dan berkumpul bersama keluarga, dan momen menarik lainnya.
Lalu, bagaimana sih perayaan Idul Adha 2002 di negara dengan penduduk muslim minoritas? Apakah momen yang disebutkan di atas tadi juga di rasakan?
Dosen Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Netty Herawaty, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kemudian membagikan pengalamannya merayakan idul Adha di Amerika Serikat.
Saat ini, ia sedang menempuh studi S3 di Arizona State University (ASU), Amerika Serikat, di bidang Politics and Global Studies.
Studi di negeri Paman Sam ia dapatkan melalui beasiswa Fulbright dan tahun ini adalah tahun ketiganya tinggal di Tempe, Arizona.
Beruntungnya, sejak memulai studi, Netty diizinkan lembaga pengelola beasiswa Fulbright AMINEF untuk bisa membawa serta keluarga karena memiliki bayi berusia di bawah 6 bulan.
Di Arizona, Netty tinggal di sebuah apartemen yang jaraknya tidak jauh dari kampus, hanya berjarak sekitar 20 menit jika ditempuh dengan berjalan kaki.
Di area apartemen yang sama, tinggal pula dua keluarga Fulbrighter lainnya yang berasal dari kota Yogyakarta.
“Saya merasa beruntung, kampus saya lokasinya bertetangga dengan masjid, yang juga merupakan homebase bagi komunitas Muslim di Tempe, namanya Islamic Community Center of Tempe (ICC Tempe,” cerita Netty.
Sejak penanganan Covid-19 sudah mulai terkendali di awal 2022, berbagai kegiatan masjid kembali dilakukan, seperti salat Jumat berjamaah, salat tarawih, khatam Quran, dan buka puasa bersama selama bulan Ramadhan.
Kegiatan yang sama yang ia biasa lakukan di Kota Seribu Sungai. Sehingga, dia merasa kegiatan peribadatan pun tak mengalami kendala walaupun berada jauh dari negara sendiri.
“Meski Muslim di AS adalah minoritas, namun pemerintah AS melindungi segala aktivitas yang dilakukan oleh setiap individu dan komunitas agama. Pemberian rasa aman dari pemerintah adalah hal yang sangat penting bagi saya ketika beribadah di masjid atau tempat publik lainnya,” sambung Netty.
Selain tempat beribadah, masjid di Tempe juga difungsikan menjadi tempat berkumpul kegiatan non keagamaan, seperti barbeque (bakar-bakar) untuk merayakan kelulusan mahasiswa pada Mei lalu.
Selain itu, selama musim panas , ada program Summer Chess Club, kelas catur untuk para pemula terutama anak-anak dan remaja.
Tahun ini, sambung Netty, ICC Tempe kembali menyelenggarakan Salat Idul Adha berjamah di Convention Center di Phoenix, ibukota negara bagian Arizona.
Sebelumnya, penyelenggaraan Salat Idul Adha hanya dilakukan terbatas di masjid dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Salat berjamaah di tempat yang lebih besar (Convention Center) tahun ini dimungkinkan terjadi tentu saja atas ijin dari pemerintah terkait dengan perkembangan penyebaran virus Covid-19.
“Menariknya,di sini pemotongan hewan qurban tidak dilakukan di masjid-masjid seperti di Indonesia. Hewan qurban harus dipotong di tempat pemotongan resmi (slaughterhouse), karena ada protokol kesehatan yang harus dipenuhi dalam proses pemotongan tersebut,” jelas Netty.
Ada pula penggalangan dana untuk qurban, pemotongan dan distribusi daging qurban yang diselenggarakan oleh beberapa lembaga non-profit, salah satunya ICNA Relief Cabang Arizona.
Setelah Salat Ied berjemaah, para Fulbrighter (penerima beasiswa Fulbright) yang sedang studi di AS biasanya berkumpul dan merayakan hari Raya Idul Adha bersama-sama.
“Untuk merayakan Idul Adha tahun ini, saya inisiatif mengundang teman-teman untuk berkumpul bersama makan-makan,” papar Netty.
Perayaan Idul Adha juga dilewati Netty bersama keluarga besar pengajian Arizona, sebuah komunitas yang dibentuk oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di Arizona.
Keberadaan keluarga pengajian ini-lah yang membuat saya merasa seperti berada di Indonesia.
“Alhamdulillah, Idul Adha tahun ini tertib, aman, dan lancar. Kesempatan merayakan ibadah Idul Adha di AS bagi saya adalah pengingat untuk selalu menghormati segala bentuk perbedaan yang ada di antara sesama manusia,” tutup wanita itu.
© 2024 AMINEF. All Rights Reserved.