Alumni & Voices

OTTO SOEMARWOTO

Professor Dr. Otto Soemarwoto adalah pensiun guru besar pada Universitas Padjajaran di Bandung. Beliau memperoleh gelar doktor biologi di University of Carlifornia di Berkeley tahun 1959

“Saya mendapat hibah Fulbright untuk mengajar selama satu tahun di Departemen Antropologi, University of California di Berkeley tahun 1981. Materi utama yang saya ajarkan disana adalah lingkungan hidup dikaitkan dengan masyarakat sebagai bagian dari lingkungan setempat.

“Saya juga membawa naskah yang sedang saya kerjakan waktu itu, yaitu suatu naskah yang didasarkan atas penelitian saya tentang relokasi penduduk bendungan Saguling di Jawa Barat, serta pengaruh jangka panjangnya tcrhadap lingkungan alam.

“Tentunya, pihak pemerintah memberi uang ganti rugi kepada mereka yang direlokasi. Namun, dalam kondisi seperti itu uang tidak dapat memecahkan masalah. Menurut saya, pemerintah harus membantu masyarakat dalam menciptakan kehidupan baru, melalui program pendidikan, bantuan dana atau apa saja yang diperlukan. Misalnya, seperti saran dalam pada penelitian saya, agar pemerintah menyediakan dana untuk program perikanan di daerah tersebut.

“Saya berharap dengan menceritakan masalah ini kepada mahasiswa saya di Berkeley, saya dapat membantu mereka melihat bagaimana kompleksnya masalah-masalah sosial itu. Saya kira, saya harus merasa puas dengan hasil survey yang mereka lakukan. Hasil survey tersebut dikembalikan kepada saya dengan berbagai tulisan pujian, seperti ‘Selamat’! Anda dihargai oleh siswa-siswa anda. Mereka berpendapat materi yang anda berikan segar, dan pendekatan Anda jelas dan terbuka. Anda secara aktif mencari masukan dari siswa. Mereka merasa bahwa Anda telah memperluas wawasan mereka!

“Menggunakan fasilitas di berbagai universitas di Amerika sangat bermanfaat. Disana tersedia segala macam bahan yang lahir dari tangan pertama sehingga saya dapat membaca segala sesuatu yang berhubungan dengan bidang saya. Saya juga dapat membaca referensi tentang pertanian, hal-hal mengenai pedesaan dan pencegahan erosi.

“Jika saya ditawari kembali hibah Fulbright untuk mengajar dan melakukan penelitian yang sama di Amerika Serikat, apakah saya akan menerima? Ya, saya rasa demikian. Saya akan menggunakan kesempatan tersebut untuk menulis buku teks tentang berbagai masalah yang berhubungan dengan pembangunan dan ekologi.”

Artikel ini tampil di buku Program Fulbright U.S Indonesia – Empat Puluh Tahun Beasiswa dan Saling Memahami (halaman 38)

Judul asli adalah U.S Indonesian Fulbright Program – Forty Years of Scholarships and Mutual Understanding.

WordPress Video Lightbox