Asisten Menteri Luar Negeri urusan Pendidikan dan Kebudayaan AS, Marie Royce saat memberikan pernyataan kepada wartawan di Museum Macan, Jakarta Barat, Selasa (18/6). (GATRA/Ryan Sara Pratiwi/far)
Jakarta, Gatra.com – Hubungan bilateral antara AS dan Indonesia sudah berjalan hingga 70 tahun. Hal ini terus diperkuat oleh AS dengan menawarkan sejumlah beasiswa pendidikan bagi orang-orang Indonesia yang ingin belajar ke luar negeri.
“Kami menginginkan lebih banyak lagi pelajar dari Indonesia untuk bisa melanjutkan studi di Amerika Serikat. Sekarang ada 9000 pelajar dari Indonesia dan kami berharap angkanya semakin meningkat. Dulu saya sempat menjadi dosen, banyak murid saya yang berasal dari Indonesia. Mereka sangat luar biasa dan memberikan banyak keberagaman di ruang kelas,” kata Asisten Menteri Luar Negeri urusan Pendidikan dan Kebudayaan AS, Marie Royce di Museum Macan, Jakarta Barat, Selasa (18/6).
Sebelumnya, AS sudah membuka sejumlah beasiswa pendidikan, salah satunya program Humphrey Fellowship yang saat ini sudah berjalan selama 40 tahun. Setiap tahun, sekitar 150 orang peserta program beasiswa ini dibiayai oleh Biro Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Luar Negeri AS untuk belajar di sejumlah universitas-universitas terkemuka di sana.
“Untuk merayakan 70 tahun hubungan antara AS dan Indonesia, kedutaan AS telah memberikan pendanaan rangkaian beasiswa tingkat S2 melalui Fullbright. Serta program satu tahun di bidang-bidang seperti administrasi bisnis, pariwisata, pendidikan dini dan informasi teknologi,” ujarnya.
Sebagai informasi, program beasiswa Humphrey memiliki jaringan hampir 6000 peserta dan alumni di 162 negara di seluruh dunia. Program ini diharapkan juga dapat meneruskan banyaknya alumni-alumni yang berasal dari Indonesia dengan memperat jalinan kerjasama terutama di bidang pendidikan dan kebudayaan.
© 2024 AMINEF. All Rights Reserved.