Menag bersama Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala S. Lakhdhir, hari ini menandatangani nota kesepahaman (MOU) untuk bekerja sama dalam perluasan Program Fulbright Departemen Luar Negeri AS. (Foto:kemenag.go.id)

KBRN, Jakarta: Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, bersama Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala S. Lakhdhir, menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperluas Program Fulbright di Indonesia. Melansir dari kemenag.go.id, program ini bertujuan memberi akses beasiswa bagi siswa, santri, dan akademisi di lembaga binaan Kementerian Agama (Kemenag) untuk melanjutkan studi di Amerika Serikat serta memperkuat kerja sama pendidikan dan budaya antara kedua negara.

“Hari ini saya menandatangani MoU dengan Dubes AS untuk perluasan program Fulbright di Indonesia. Ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Agama untuk terus memperluas akses beasiswa bagi siswa, santri, serta civitas academica Perguruan Tinggi Keagamaan untuk kuliah di Amerika,” ujar Nasaruddin Umar di Jakarta, Rabu (8/1/2024).​

MoU ini membuka peluang bagi siswa, santri, dan dosen untuk mengakses beasiswa studi gelar dan penelitian di Amerika Serikat. Selain itu, akademisi dan mahasiswa Amerika juga memiliki kesempatan untuk mengajar atau melakukan penelitian di madrasah, pesantren, dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia.

“Saya termasuk salah satu penerima Fulbright Scholar dan merasakan langsung manfaat program ini,” kata Nasaruddin, mengungkapkan pengalamannya sendiri dengan program tersebut.

Program Fulbright, yang dikelola oleh American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF), telah beroperasi di Indonesia sejak 1952 dan didukung oleh Departemen Luar Negeri AS. Selain itu, Kementerian Agama juga menjalankan Program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), yang telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 4.000 penerima untuk jenjang S1, S2, dan S3, baik di dalam maupun luar negeri.

“Melalui kerja sama ini, kita mempersiapkan generasi unggul menyongsong Indonesia Emas 2045,” ucap Nasaruddin, menekankan pentingnya pendidikan dalam mencetak generasi masa depan yang berkualitas.