Mahasiswa asal Denpasar, Made Hardinata Wijakesuma, mempromosikan kuliner Nusantara, yakni lawar Bali kepada para pelajar di Amerika Serikat (AS). (Foto: Istimewa)

Denpasar – Mahasiswa asal Denpasar, Made Hardinata Wijakesuma, mempromosikan kuliner Nusantara, yakni lawar Bali kepada para pelajar di Amerika Serikat (AS). Hal itu dilakukan ketika ia mengikuti program Center for International Studies (CIS) World Languages Potluck di Ohio University, awal November lalu.

Hardi menjelaskan, salah satu misi utama program tersebut adalah memperkenalkan produk budaya, termasuk kuliner. Selain makanan tradisional Indonesia, program itu juga menampilkan kuliner dari delapan negara lainnya seperti Malaysia, Thailand, India, Bangladesh, Vietnam, Gambia, Ghana, dan Senegal.

“Untuk Indonesia saya buatkan lawar dan rujak juga. Tapi lawar di sini kita adaptasi karena keterbatasan bahan. Jadi kita buat lawar dari batang brokoli dan nggak isi darah juga,” kata Hardianta yang masih berada di AS saat dihubungi detikBali, Sabtu (26/11/2022).

Pelajar asli Panjer, Denpasar, ini menyebut para peserta yang hadir di acara tersebut sangat tertarik dengan lawar Bali.

“Responsnya sangat positif, murid-murid saya pintar ngadonin lawar dan tamu-tamu banyak yang suka. Mereka pada nanyain dan tertarik untuk main ke Bali,” ungkap Hardi.

Selain membuat lawar Bali, Hardi juga memperkenalkan budaya dan kearifan lokal lainnya para para pelajar di AS. Termasuk terntang filosofi Tri Hita Karana dan tarian Bali.

“Kemudian saya juga ajak murid-murid saya untuk membuat nama Bali-nya sendiri menggunakan sistem penamaan Putu, Made, Komang, Ketut,” lanjutnya.

Pelajar berusia 25 tahun itu mengaku senang lantaran respons yang diterima sangat positif. Itu pula yang membuatnya semakin semangat untuk melanjutkan cultural fair and introduction.

“Rasanya seperti menjadi duta besar dari negeri sendiri dan ingin merepresentasikan Indonesia dengan cara yang terbaik,” timpalnya.

Untuk diketahui, Hardi berkesempatan memperkenalkan budaya Bali karena saat ini mengajar bahasa Indonesia dan kuliah di Ohio University. Selama mengikuti program tersebut, ia mendapat beasiswa Fulbright Language Teaching Assistant.

“Beasiswa ini memberikan saya kesempatan kuliah di Amerika dan misi utamanya adalah memperkenalkan budaya Indonesia dan mengajar Bahasa Indonesia di universitas di Amerika,” imbuhnya.