Pernah Ditolak 7 Kali, Imamatul Beri Tips agar Lolos Beasiswa Fulbright

Jakarta – Imamatul Khair mendapatkan beasiswa Fulbright untuk melanjutkan studi masternya jurusan Bilingual, ESL, dan Multicultural Education University of Massachusetts di Amherst, Amerika Serikat.

Sebelumnya, apa itu beasiswa Fulbright?

Beasiswa Fulbright adalah beasiswa khusus jenjang pascasarjana yaitu master dan PhD yang dikelola oleh The American-Indonesian Exchange Foundation (AMINEF). Tersedia di 155 negara, beasiswa ini akan membiayai pendidikan penerimanya secara penuh atau fully funded.

Selain itu, penerima beasiswa Fulbright akan dibiayai mulai dari keberangkatan, uang saku selama kuliah, biaya visa, dana kuliah, asuransi kesehatan, hingga dukungan akademis tambahan.

Ingin lolos beasiswa Fulbright? Simak tipsnya dari Alumni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (UNAIR) berikut:

1. Kenali Beasiswa dan Penyedianya

Imamatul menjelaskan, beasiswa Fulbright merupakan beasiswa yang sudah ada sejak lama. Berdiri sejak 1946, beasiswa ini didanai oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan dikelola oleh The American-Indonesian Exchange Foundation (AMINEF).

“Beasiswa ini juga merupakan beasiswa bergengsi dan didanai penuh sejak awal pengajuan. Jadi kita tidak perlu bingung mencari pendanaan lain karena semuanya gratis,” ujar Imamatul dalam laman resmi UNAIR, Selasa (19/4/2022).

2. Kenali Program Studi dan Universitas Impian

Alumni FIB UNAIR tersebut menjelaskan bahwa ia memilih untuk mengajukan beasiswa Fulbright karena beasiswa ini menyediakan program dan universitas impiannya.

Lanjutnya, program studi yang ia pilih saat ini adalah program studi yang sesuai dengan konteks Indonesia.

“Memilih program adalah proses yang sangat panjang karena harus mempertimbangkan berbagai hal. Termasuk, apakah bisa bermanfaat untuk Indonesia jika ilmunya dibawa kembali ke Indonesia,” jelas Imamatul.

3. Perluas Pengalaman

“Pengalaman berorganisasi bisa menjadi modal agar para pemberi beasiswa tertarik kepada kami. Pengalaman pribadi saya selama kuliah aktif di berbagai organisasi yang relevan dengan program yang saya inginkan,” tutur Imamatul.

Imamatul juga mengatakan bahwa partisipasi aktifnya dalam kegiatan pengabdian masyarakat hingga dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi tahun 2017 ini sangat mendukung dirinya sebagai penerima beasiswa Fulbright.

Selepas kelulusan, Imamatul juga meniti karir yang sejalan dengan program studinya di University of Massachusetts. Imamatul merupakan direktur ImaTransProof, lembaga bahasa yang bertugas mendukung kedwibahasaan dan memfasilitasi keterampilan literasi dalam komunitas multibahasa.

4. Perhatikan TOEFL IBT, Tes Akademik, dan Wawancara

Selain kegiatan bidang non akademik, prestasi akademik juga perlu dipersiapkan. Nantinya dalam tahap seleksi, akan diadakan tes akademik, termasuk dengan TOEFL IBT.

“Mengenai wawancara itu sendiri, cari lebih banyak tutorial di internet. Karena wawancara melibatkan dosen dan direktur, maka diperlukan strategi jawaban yang diplomatis,” jelas Imamatul.

5. Jangan Pernah Menyerah

Beasiswa Fulbright bukan beasiswa pertama yang diajukan Imamatul. Ini adalah upayanya yang kedelapan.

Imamatul berpesan kepada para pencari beasiswa agar tidak mudah menyerah dalam mendapatkan beasiswa.

“Kita tidak tahu di mana rezeki kita. Jika kamu tidak lulus sekarang, coba lagi tahun depan. Jika kamu gagal untuk satu beasiswa, coba yang lain,” tutup alumni Sastra Inggris UNAIR itu.

Beasiswa Fulbright biasanya membuka pendaftaran di bulan Februari hingga Maret. Untuk informasi lebih lanjut dapat kamu akses dalam laman www.aminef.or.id.

Tertarik mendaftar beasiswa Fulbright?

Last Updated: Jul 29, 2022 @ 3:26 pm
WordPress Video Lightbox