Artikel ini awalnya muncul di indonesiamengglobal.com pada tanggal 15 Juni 2024.
CCIP Awardee di Muscatine Community College pada Saat Wisuda (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Apa itu Community College?
Di Indonesia, istilah Community College (CC) atau Akademi Komunitas masih sangat jarang diketahui. Setidaknya itulah yang saya rasakan sekitar sepuluh tahun yang lalu. Community College adalah kampus yang bertujuan sebagai wadah pendidikan untuk masyarakat tempat kampus tersebut berada. Community College menawarkan jenjang pendidikan dua tahun dengan gelar Associate of Arts (AA) atau Associate of Science (AS). Kampus penempatan saya menawarkan gelar Associate in Applied Science (AAS) untuk mahasiswa waktu penuh dua tahun.
Kelebihan Community College
Community College menjadi pilihan terbaik untuk para lulusan setingkat SMA yang ingin melanjutkan pendidikan ke universitas tetapi terkendala pendanaan dan waktu. Dengan target lulus dalam dua tahun, biaya kuliah dapat ditekan dan ketika lulus mendapatkan gelar Associate yang bisa menjadi modal untuk mencari pekerjaan. Lulusan Community College juga tetap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas dengan mentransfer nilai sesuai mata kuliah yang diakui universitas tujuan.
Selain itu, salah satu karakteristik Community College adalah jurusan yang dibuka menyesuaikan dengan kondisi umum komunitas tempat kampus berada. Sebagai contoh, kampus penempatan saya Muscatine Community College (MCC) membuka program yang berhubungan dengan pertanian dan kedokteran hewan. Hal ini disebabkan area Muscatine dan sekitarnya terkenal sebagai penghasil jagung, semangka, dan sejumlah komoditas pertanian lainnya. Seiring dengan banyaknya lahan pertanian, hewan ternak pun menjadi objek potensial sehingga tersedia jurusan kedokteran hewan. MCC juga menawarkan jurusan lain seperti bisnis dan pemasaran, informasi dan teknologi, manufaktur, dan keperawatan.
Community College Initiative Program (CCIP)
Pada tahun 2014, saya mengikuti Community College Initiative Program, sebuah program pertukaran pelajar selama dua semester atau satu tahun akademik yang disponsori oleh Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat (US Department of State). Di Indonesia, program ini dikelola oleh American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF). CCIP bertujuan untuk memberikan pengalaman akademik nirgelar, meningkatkan keterampilan teknis, jiwa kepemimpinan, dan profesionalisme sesuai jurusan yang dilamar. Selain itu, CCIP menjadi sarana pertukaran budaya antarbangsa bagi para penerima (awardee) dan kampus tujuan (host campus).
Proses Seleksi dan Persiapan
Proses seleksi diawali dengan seleksi administrasi. Pelamar yang dinyatakan lulus berkas kemudian mengikuti wawancara dan TOEFL di Jakarta. Tahap selanjutnya adalah medical check up yang dilakukan beberapa minggu setelahnya. Pada tahap ini, saya diminta melengkapi data kesehatan termasuk melakukan vaksinasi yang diwajibkan seperti Polio, DPT, dan MMR. Karena beberapa vaksin sudah dilakukan pada saat bayi, maka saya perlu mendapatkan satu dosis lagi sebagai booster.
Setelah proses medical check up, saya menunggu kurang lebih dua bulan hingga mendapatkan email yang menyatakan bahwa saya lulus seluruh tahapan seleksi dan mendapatkan penempatan di Eastern Iowa Community College (EICC), tepatnya di kampus Muscatine Community College (MCC) dengan fokus pada program studi Helpdesk. Proses persiapan kelengkapan dokumen paspor dan lain-lain semakin intens hingga akhirnya saya mendapatkan undangan untuk orientasi pra-keberangkatan di Bogor pada pertengahan Juni 2014. Wawancara visa dilakukan di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta sehari setelah kegiatan orientasi berakhir.
CCIP Awardee pada Orientasi Pra-Keberangkatan Tahun 2014 di Bogor (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Awal Mula Perjalanan: Keberangkatan dan Orientasi Kampus
Saya dan beberapa teman berangkat ke Amerika Serikat pada minggu ketiga Juli 2014. Di Muscatine Community College, saya adalah satu-satunya peserta yang berasal dari Indonesia dari total 11 peserta. Teman seangkatan saya berasal dari India, Afrika Selatan, Pantai Gading, Pakistan, Bangladesh, Ghana, dan Mesir. Selama satu bulan kami mengikuti orientasi yang meliputi pengenalan kampus, kelas Bahasa Inggris, materi tentang profesionalisme dan kepemimpinan, serta community service di komunitas atau organisasi setempat. Barulah setelah orientasi berakhir kami mulai sibuk dengan kelas sesuai jurusan masing-masing. Saya mendapatkan pembimbing akademik yang sangat baik dan kompeten di bidangnya yang kemudian mengarahkan saya untuk mengambil sertifikasi IT Networking yang mencakup kelas Helpdesk, sesuai program studi yang semula saya lamar.
Aktif Baik di Dalam Maupun di Luar Kelas
Menjadi mahasiswa internasional di MCC tidak membuat saya minder dengan mahasiswa lokal. Hal ini justru membuat saya semakin antusias untuk belajar di kelas serta mempelajari budaya dan kebiasaan setempat. Hal pertama yang saya temukan adalah bahwa orang lokal sangat menghargai aturan waktu, contohnya kelas yang mulai dan berakhir sesuai jadwal. Mahasiswa memanggil dosen dengan nama depan tanpa sapaan Pak atau Bu. Bagi saya, budaya ini sangat sulit untuk diikuti karena masih terbawa dengan kebiasaan di Indonesia yang merasa tidak sopan memanggil dosen atau guru langsung dengan nama mereka.
Salah satu keuntungan mengikuti CCIP adalah kesempatan untuk bergabung dan berkontribusi dengan organisasi intra dan ekstra kampus. Saya berkesempatan untuk mengikuti Business Professionals of America (BPA) Chapter MCC. Dengan mengambil peran sebagai wakil ketua, saya berupaya meningkatkan profesionalisme, kepemimpinan serta jiwa kewirausahaan yang berguna bagi peningkatan karir saya kedepannya. Selama bergabung di BPA, saya melakukan kunjungan ke beberapa industri, terlibat dalam community service, melaksanakan ide bisnis, serta berpartisipasi dalam kompetisi level negara bagian (State Leadership Conference) dan nasional (National Leadership Conference). Pada level negara bagian yang diadakan di Des Moines, saya berhasil memenangkan sejumlah penghargaan termasuk honorable mention untuk kategori bidang IT dan business professionals. Berbekal juara 1 pada kategori Network Design Team di level negara bagian, saya dan tim berkesempatan mengikuti kompetisi level nasional yang diadakan di Anaheim, California. Segala kebutuhan yang diperlukan selama event berlangsung telah ditanggung oleh konsorsium yang menaungi beasiswa saya. Pengalaman ini membuat saya semakin bersyukur karena dapat memanfaatkan kesempatan belajar dengan baik.
Tim Muscantine Community College Berpartisipasi pada National Leadership Conference di Anaheim, California (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Deasy Mengunjungi Universal Studios Hollywood saat Mengikuti National Leadership Conference (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Dengan pencapaian akademik yang baik saya juga berhasil masuk dalam “President’s List”, suatu penghargaan bagi mahasiswa community college dengan GPA 4.0. Dapat menjadi bagian dari organisasi Phi Theta Kappa (PTK) Chapter MCC membuat pencapaian ini semakin berarti. Saya berhak mengenakan stola dan yellow cord pada saat wisuda sebagai bentuk pengakuan dari organisasi.
Selain aktif di dalam kampus, saya juga ikut serta dalam kegiatan organisasi di luar kampus. Dalam sejumlah kesempatan saya terlibat dalam kegiatan yang diinisiasi oleh United Way of Muscatine. Sebagai apresiasi atas keikutsertaan sukarela yang telah mencapai jumlah jam tertentu, saya memperoleh silver & blue cord yang dikenakan ketika wisuda.
Hubungan Hangat dengan Keluarga Angkat
Sebagai penerima beasiswa CCIP, saya tentu tidak lupa untuk bersosialisasi dengan komunitas lokal. Sejak tiba di Amerika Serikat, peserta CCIP diterima oleh satu keluarga angkat (host family) yang akan menemani selama CCIP berlangsung. Walaupun tidak tinggal seatap, host family diharapkan dapat menjadi keluarga bagi peserta CCIP dengan membangun ikatan, memberikan wawasan tentang keluarga atau komunitas lokal, serta dukungan moril ketika sedang mengalami homesick. Saya mendapatkan host family yang sangat baik dan sudah berpengalaman menjadi host family untuk alumni CCIP sehingga saya merasa nyaman dan sangat terbantu dengan kehadiran mereka. Mereka pun meluangkan waktu untuk berkumpul dengan saya, termasuk untuk merayakan Thanksgiving dan Natal bersama.
Selain itu, saya rutin mengikuti ibadah Minggu di Walnut Park Baptist Church. Disana saya bertemu dengan host family lainnya. Saya cukup sering berkumpul dengan teman-teman CCIP dan host family mereka. Kami berolahraga bersama, piknik, atau sekedar berbagi cerita sambil menikmati sajian yang dibawa masing-masing (potluck). Saya juga berinisiatif untuk terlibat dalam Bell Ringing, suatu aksi sosial pengumpulan donasi selama libur natal yang dikoordinasikan oleh The Salvation Army.
Deasy Berpartisipasi dalam Kegiatan Bell Ringing di Depan Walgreens (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Pengalaman selama CCIP baik akademik maupun non akademik, termasuk mengumpulkan donasi ketika musim dingin, membuat saya merasa bersyukur untuk setiap anugerah yang saya terima dalam hidup. Pengalaman ini pula yang membangkitkan semangat saya untuk terus meningkatkan kapasitas dan potensi diri agar dapat memberi manfaat bagi orang lain. Semoga berbagi pengalaman ini bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca, khususnya yang ingin menimba ilmu di negeri Paman Sam untuk terus berusaha hingga mimpi itu tercapai.
Intiland Tower, Lantai 11
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 32
Jakarta 10220, Indonesia
Tel : (+62) 21 5793 9085 / 86
Fax : (+62) 21 5793 9089
Office Hours : Monday – Friday, 08.00 – 17.00
The office is closed for Indonesian and US holidays
© 2025 AMINEF. All Rights Reserved.