Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melepas dua orang guru besar yang memasuki masa purnatugas, yaitu Prof. Dr. Abdul Gafur Daniasemino, M.Sc., Guru Besar Teknologi Pembelajaran Pengetahuan Sosial dan Prof. Dr. Husain Haikal, M.A. Guru Besar Sejarah Indonesia dari Fakultas Ilmu Sosial. Upacara pelepasan berlangsung di Ruang Sidang Utama UNY pada Rabu, 17 Desember 2014 dipimpin oleh Ketua Senat Prof. Dr. Achmad Dardiri, M.Hum. dan Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. serta dihadiri oleh para anggota senat dan jajaran pimpinan UNY.
Dalam pidato pelepasannya yang berjudul “Penerapan Domain Teknologi Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum 2013”, Prof. Dr. Abdul Gafur Daniasemino, M.Sc. mengatakan bahwa domain Teknologi Pembelajaran yang meliputi desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi terhadap proses dan sumber untuk belajar jika dikaji dan diterapkan secara tepat diharapkan dapat membantu keberhasilan implementasi dan revisi Kurikulum 2013.
“Domain desain membantu kompetensi guru dalam mendisain kurikulum dan pembelajaran yang sistematis,” kata Prof. Dr. Abdul Gafur Daniasemino, M.Sc. ”Dengan memanfaatkan prinsip-prinsip desain pesan pembelajaran, memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk kegiatan pembelajaran bagi siswa yang telah dianalisis karakteristiknya dengan tepat.” Sedangkan kawasan pengembangan membantu memecahkan masalah produksi berbagai media, yang meliputi media cetak, audiovisual, media berbasis komputer, dan kombinasi berbagai media tersebut. Kawasan pemanfaatan membantu ditingkatkannya pemanfaatan media, pendirian pusat-pusat sumber belajar berbasis ICT, dikeluarkannya kebijakan dan pengaturan tentang pemanfaatan ICT untuk pembelajaran, dan penyebarluasan ICT untuk kegiatan pembelajaran.
Domain pengelolaan/manajemen mendorong ditingkatkannya ketrampilan manajerial bagi para Guru dan tenaga kependidikan yang meliputi pengelolaan organisasi, pengelolaan personalia, pengelolaan proyek, pengelolaan sistem informasi, dan pengelolaan sistem penyampaian. Domain evaluasi membantu dikuasainya ketrampilan menganalisis masalah, analisis kebutuhan, penguasaan terhadap berbagai konsep, prinsip dan prosedur evaluasi untuk kegiatan pembelajaran.
Prof. Dr. Husain Haikal, M.A. menyampaikan paparan berjudul “Keragaman dan Kesatuan, Menyoroti Pendidikan di Indonesia”. Menurutnya, bangsa Indonesia makin tergantung dengan IMF, international monetery fund, sementara pendidikan makin terabaikan, sehingga membawa kejatuhan orde baru. “Memang telah terjadi perubahan pemerintahan dari orde baru ke orde reformasi,” kata Prof. Dr. Husain Haikal, M.A. “tetapi kebijakan orde baru dalam banyak hal masih berlanjut serta belum ada usaha sungguh-sungguh untuk mengubahnya demi kepentingan rakyat banyak, dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan terutama keamanan.”
Yang berwenang dalam bidang pendidikan, hanya sibuk bergulat dengan kurikulum atau mengganti nama sekolah, sementara mutu pendidikan makin merosot. Indonesia seakan-akan berlari di tempat sementara negara jiran makin berkembang serta bermutu dunia pendidikannya. Akibatnya, Indonesia makin kekurangan SDM yang bermutu dan kekurangan ini diisi orang asing sehingga mereka berjumlah sekitar 7000 orang. Guru Besar bidang Pendidikan Sejarah tersebut menyarankan untuk bercermin pada kiprah berbagai PT di luar negeri, namun juga perlu bercermin pada dinamika Pondok Modern Darussalam Gontor, sebuah ponpes yang terus berkembang walau dimulai dengan pendidikan anak usia dini.
Dengan tekad yang kuat dan terus melakukan berbagai terobosan, pondok mampu bertahan dan berkembang. “Salah satu sebabnya barangkali Pondok Modern Darussalam Gontor tidak pernah mengikuti jejak pengelolaan pendidikan Indonesia yang asyik dengan gonta-ganti kurikulum,” kata Prof. Dr. Husain Haikal, M.A. “Sementara pihak luar melihatnya sebagai salah satu contoh proyek untuk meraih rupiah.” Menariknya, Pondok Modern Darussalam Gontor tetap bertahan dengan kurikulum yang dimilikinya dan tidak tertarik untuk berganti-ganti yang melelahkan serta membingungkan semua pihak yang terlibat terutama para guru, siswa, dan orang tua. (dedy)
© 2024 AMINEF. All Rights Reserved.