Pictured at May 2018 pre-departure orientation in Surabaya, East Java
It is with deep sadness that AMINEF announces the passing of Sesilia Andriani Keban, Fulbright-DIKTI PhD student at the University of Mississippi on January 24, 2019, in Memphis, Tennessee, at the age of 37.
Sesilia was awarded a Fulbright grant in 2018 to study pharmaceutical sciences at University of Mississippi. She arrived in the US in July 2018 to begin her study. Her doctoral study was to be focused on understanding better the role of the community pharmacist in dealing with former and current smokers, and the contributing factors and strategies influencing smokers to quit smoking. In a cruel irony, in October 2018, Sesilia, who was not a smoker, was diagnosed with stage 4 lung cancer. She struggled courageously against the disease and persistently continued her studies even while undergoing therapy, but the disease spread quickly and in mid January she had to be transferred from Oxford, Mississippi to the hospital in Memphis where she died.
Sesilia is survived by her husband, Stephanus Soeryo Kusmaranto (nickname: Efan), who flew to the US when Sesilia became ill and stayed by her side throughout her ordeal.
We at AMINEF extend our heartfelt condolences to Sesilia’s husband, family and loved ones.
As soon as further information regarding the funeral service and how to send condolences is available, AMINEF will post the information.
Sesilia’s profile on the AMINEF website.
❖
AMINEF turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Sesilia Andriani Keban, usia 37 tahun, pada tanggal 24 Januari 2019 di Memphis, Tennessee, AS.
Sesilia adalah grantee program Fulbright-DIKTI PhD keberangkatan 2018 yang berkuliah di University of Mississippi jurusan Pharmaceutical Sciences. Beliau juga merupakan dosen di Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Jakarta. Sesilia tiba di AS pada bulan Juli 2018 untuk memulai studinya. Studi doktoralnya difokuskan pada pemahaman yang lebih baik tentang peran apoteker komunitas dalam berurusan dengan perokok dan mantan perokok, dan faktor dan strategi untuk berhenti merokok. Semoga cita-cita luhur beliau untuk terlibat aktif dalam program berhenti merokok di Indonesia sebagaimana beliau sampaikan kepada AMINEF dalam aplikasi Fulbright dapat diteruskan oleh rekan-rekan beliau.
Namun sayangnya pada bulan Oktober 2018, Sesilia, yang bukan perokok, didiagnosis menderita kanker paru-paru stadium 4. Dia berjuang keras melawan penyakit tersebut dan ia tetap menjalankan studinya bahkan ketika sedang menjalani kemoterapi. Tetapi penyakit tersebut menyebar dengan cepat sehingga pada pertengahan bulan Januari 2019 dia harus dipindahkan dari Oxford, Mississippi ke rumah sakit di Memphis, di mana dia menghembuskan nafas terakhir.
Sesilia meninggalkan seorang suami, Stephanus Soeryo Kusmaranto (Efan), yang terbang ke AS ketika Sesilia jatuh sakit hingga saat ini.
Semoga almarhum mendapatkan tempat yang sempurna di sisi Tuhan YME dan semua anggota keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan hati.
Saat ini AMINEF menunggu kabar dari pihak keluarga yang berada di AS terkait pemulangan dan pemakaman Sesilia di Indonesia. AMINEF akan memberikan update terkait hal ini begitu kami sudah mendapatkan kabar tersebut.
Profil Sesilia di website AMINEF.
© 2025 AMINEF. All Rights Reserved.